Selasa, 18 Juni 2013

KEBIJAKAN PRODUK


NO ABSEN                      :   4
NAMA                             :   Dra. RETNO DJOHAR JULIANI. M.Pd
NIDN                               :   0611076101
PERGURUAN TINGGI   :   UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG


Fakultas/ Program Studi    : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Niaga
Mata Kuliah                         : Dasar- Dasar Pemasaran
Kode Mata Kulia
h                          : MKB 2024/ 3 sks
Semester                          :  3 ( tiga )
Mata Kuliah Prasyarat    
  : Pengantar Ilmu Ekonomi
Alokasi Waktu                  : 3 x  50 menit
Pertemuan ke                      : 9
Materi                                   : Kebijakan produk
Ruang                                  :  B5

















KATA PENGANTAR


          Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan  salah satu tugas yakni membuat draft bahan ajar dalam Pelatihan Applied Approach/AA ini. Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat dalam Pelatihan Applied Approach yang diselenggarakan oleh KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH. Adapun draft bahan ajar ini merupakan pertemuan ke 9 dengan materi pembahasan Kebijakan Produk dari mata kuliah yang penulis ampu yakni mata kuliah Dasar- dasar pemasaran.  
         Penulisan bahan ajar ini dilakukan dengan maksud untuk memperbaiki kinerja dosen dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk memperbaiki kinerja lembaga dalam rangka memberikan pelayanan pembelajaran yang semakin baik kepada mahasiswa di Universitas Pandanaran Semarang.
         Penyelesaian  draft bahan ajar ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH dan Universitas Pandanaran Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Applied Approach/AA. Semoga draft bahan ajar ini nantinya dapat bermanfaat bagi mahasiswa, bagi lembaga dan bagi pembaca pada umumnya.

                                                                                                                  Penulis
                                                                                                        Retno Djohar Juliani







DAFTAR ISI

1.       Pengertian produk ...................................................................................................
2.       Klasifikasi produk ...................................................................................................
2.1. Klasifikasi barang konsumsi.. ............................................................................
2.2. Klasifikasi barang produksi ................................................................................
3.       Product mix, product line dan product item ...............................................................
4.       Trading Up dan Trading Down .................................................................................
5.       Product motive ......................................................................................................
6.       Daur hidup produk/product life cycle ........................................................................
7.       Sebab- sebab kegagalan produk baru ......................................................................
7.1. Faktor internal perusahaan ...............................................................................
7.2. Faktor eksternal perusahaan ............................................................................



















TINJAUAN UMUM MATA KULIAH
           Mata kuliah Dasar- Dasar Pemasaran mempunyai ruang lingkup materi pembahasan meliputi ruang lingkup pemasaran, lingkungan pemasaran, falsafah pemasaran, segmentasi pasar, siklus kehidupan produk/ product life cycle, bauran pemasaran/marketing mix yang meliputi kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan saluran distribusi, dan kebijakan promosi. Selain itu mahasiswa juga akan diberikan materi mengenai merk, label dan strategi penembusan pasar.
          Mata kuliah ini berusaha menghubungkan materi perkuliahan dengan realita yang dihadapi sehingga sebelum akhir perkuliahan akan diberikan latihan soal yang berupa studi kasus di bidang pemasaran agar mahasiswa dapat memecahkan permasalahan dan memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan.

DESKRIPSI MATA KULIAH
           Materi kebijakan produk sebagai contoh draft bahan ajar ini akan membahas mengenai pengertian produk, klasifikasi barang konsumsi dan barang produksi , product mix, product line, product item, trading up dan trading down. Selain itu juga akan membahas mengenai motivasi pembeli dalam melakukan pembelian, daur hidup produk/product life cycle beserta tahap- tahapnya dan sebab- sebab kegagalan produk baru yang dapat dipengaruhi baik oleh faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan

MANFAAT MATA KULIAH
           Kegiatan pemasaran sangat penting bagi suatu perusahaan terutama yang bergerak di bidang industri dan  perdagangan barang/jasa. Pemasaran dahulu hanya diartikan sebagai kegiatan penjualan saja kemudian berkembang menjadi kegiatan penyaluran barang dari produsen kepada konsumen. Dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen maka sebenarnya pemasaran mempunyai banyak kegiatan yakni meliputi kegiatan penjualan barang/jasa, pembelian barang/jasa, pengangkutan, penggudangan, penyortiran, standartisasi, pembiayaan, asuransi dan fungsi informasi pasar. Dalam perkuliahan dasar- dasar pemasaran juga akan dibahas mengenai segmentasi pasar, bagaimana melakukan segmentasi pasar, strategi penembusan pasar, menentukan kebijakan marketing mix yang meliputi  kebijakan harga, produk, promosi maupun pemilihan saluran distribusi untuk penyaluran produk perusahaan.
               Oleh karena itu, mata kuliah ini perlu diberikan kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah industri atau perdagangan barang/jasa pada umumnya.



STANDAR KOMPETENSI
           Setelah menyelesaikan mata kuliah ini para mahasiswa diharapkan mampu menganalisis permasalahan dalam kasus pemasaran dan memberi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

KOMPETENSI DASAR
Pada akhir perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.       Menjelaskan berbagai konsep pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan.
2.       Menjelaskan manfaat yang akan diperoleh apabila perusahaan melakukan segmentasi pasar.
3.       Menjelaskan bagaimana strategi bauran pemasaran/marketing mix yang dijalankan oleh perusahaan ( meliputi kebijakan produk, kebijakan harga,  kebijakan saluran distribusi dan kebijakan promosi ).
4.       Menjelaskan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk penembusan pasar.
5.       Memecahkan kasus dalam kegiatan pemasaran dan dapat memberikan solusi permasalahan.
















BAB I  PENDAHULUAN
A.     DESKRIPSI SINGKAT TENTANG MATERI PEMBAHASAN KEBIJAKAN PRODUK
KOMPETENSI DASAR
Pada akhir pembahasan materi ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.       Menjelaskan pengertian produk dan klasifikasi produk.
2.       Menjelaskan peran produk dalam menunjang hasil penjualan perusahaan.
3.       Menjelaskan perbedaan antara product mix, product line dan product item.
4.       Menjelaskan perbedaan antara trading up dan trading down.
5.       Menjelaskan macam- macam motiv konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk.
6.       Menjelaskan daur hidup produk/product life cycle.
7.       Menjelaskan sebab- sebab kegagalan produk baru baik dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan.

INDIKATOR
Indikator dalam materi kebijakan produk ini adalah :
1.       Pengertian produk
2.       Klasifikasi produk
2.1. Klasifikasi barang konsumsi
2.2. Klasifikasi barang produksi
3.       Product mix, product line dan product item
4.       Trading Up dan Trading Down
5.       Product motive
6.       Daur hidup produk/product life cycle
7.       Sebab- sebab kegagalan produk baru
7.1. Faktor internal perusahaan
7.2. Faktor eksternal perusahaan

TUJUAN PEMBELAJARAN
           Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu menganalisis permasalahan dalam kasus kebijakan produk dan memberi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

B.     PENYAJIAN
MATERI PEMBAHASAN : KEBIJAKAN  PRODUK ( Pertemuan ke 9 )

1.       PENGERTIAN PRODUK
Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Produk yang ditawarkan meliputi :
1)       Barang fisik ( meja, kursi dsb )
2)       Jasa ( restoran, hotel, salon, perawatan dokter, konsultasi hukum, asuransi  )
3)       Orang / pribadi ( Anang, Syahrini )
4)       Tempat ( Taman Maerokoco, Taman Lele )
5)       Organisasi ( pramuka, HMI )
6)       Ide ( KB )

Jadi produk dapat berupa :
Manfaat yang kelihatan / tangible dan manfaat yang  tidak kelihatan/ untangible yang dapat memenuhi keinginan pelanggan.
Difinisi produk yang lain, Produk adalah persepsi ( keinginan ) konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
Secara lebih terperinci maka konsep produk secara total meliputi :
1)       Barang / produk itu sendiri
2)       Kemasan / bungkusnya
3)       Merk / brand
4)       Label
5)       Pelayanan
6)       Jaminan

Ada  5 tingkatan produk :
1)       PRODUK UTAMA / produk inti/ core product adalah produk yang menawarkan manfaat / kegunaan utama yang dibutuhkan oleh pelanggan.Contoh : wanita membeli lipstik adalah untuk membeli cantik.
2)       PRODUK GENERIK adalah produk yang mencerminkan fungsi dasar dari suatu produk. Contoh : Ada obat bermerk Panadol maka obat generiknya adalah paracetamol, fungsi dasarnya sama sebagai obat turun panas .
3)       PRODUK YANG DIHARAPKAN / EXPECTED PRODUCT adalah kondisi- kondisi yang biasanya diharapkan oleh pelanggan pada saat membelinya. Contoh : seseorang menginap di hotel maka yang diharapkan adalah memperoleh kenyamanan, pelayanan, AC, tempat yang bersih, aman, ada telpon, sabun, handuk, pasta gigi dsb.
4)       PRODUK TAMBAHAN/ AUGMENTED PRODUCT adalah meliputi pelayanan dan manfaat yang membedakan penawaran suatu perusahaan dengan penawaran dari perusahaan lainnya.
Contoh : di hotel ada kelas- kelasnya , standar, superior, deluxe, suite, lux. Kelas tsb akan membedakan fasilitas yang diberikan oleh hotel ybs.
5)       PRODUK POTENSIIL / INOVASI adalah segala tambahan dan tranformasi pada produk yang mungkin dilakukan di masa mendatang. Dalam hal ini perusahaan berusaha mencari sesuatu yang baru untuk menyenangkan dan memenuhi keinginan pelanggan ( perusahaan melakukan perbaikan terhadap produk ). Contoh : apabila naik kereta api /  bis malam dapat tissue,makanan/ minuman, disediakan hiburan berupa TV.


2.         KLASIFIKASI PRODUK
Menurut ketahanan dan keberwujudannya maka produk dapat diklasifikasikan menjadi  3  yaitu :
1)       Barang yang habis pakai
2)       Barang yang tahan lama
3)       Jasa

Ad 1. Barang yang habis pakai / tidak tahan lama/ NON DURABLE GOODS
Adalah barang nyata yang biasanya dikonsumsi untuk satu atau beberapa kali penggunaan.
Contoh : sabun , bensin, solar, oli, pasta gigi.

Ad 2. Barang yang tahan lama / DURABLE GOODS
Adalah barang nyata yang bisa melayani banyak kegunaan atau dapat digunakan berulang- ulang.
Contoh : mobil, TV, pakaian, tas, sepatu.

Ad 3. Jasa
Adalah kegiatan , manfaat, kegunaan yang ditawarkan untuk dijual.
Contoh : salon, dokter, penjahit, catering.


Ditinjau dari segi pengorbanannya maka barang dibagi menjadi 2 yaitu :
1)         Barang bebas yakni barang yang tersedia dalam jumlah yang banyak untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan yang dapat dinilai dengan uang. Contoh : kebutuhan akan sinar matahari, kebutuhan akan udara.
2)         Barang ekonomi yakni barang yang tersedia dalam jumlah yang terbatas untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan yang dapat dinilai dengan uang. Contoh : kebutuhan akan beras, sabun mandi, sepeda motor.

Barang ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu :
1)       Barang konsumsi adalah barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan secara langsung.
2)       Barang produksi adalah barang yang dapat digunakan untuk memproduksi barang lain.

2.1. KLASIFIKASI BARANG KONSUMSI  :
1)       Barang yang mudah dicari / CONVENIENCE GOODS
2)       Barang yang sulit dicari / SHOPPING GOODS
3)       Barang khas cari / SPECIALTY GOODS
4)       Barang yang tidak disenangi / UN SOUGHT GOODS

Ad 1. CONVENIENCE GOODS adalah barang- barang yang pada umumnya sering dan segera dibeli oleh para konsumen. Lagipula tanpa banyak usaha untuk membanding-bandingkan, hanya pada saat membeli saja. Dijual di sembarang tempat. Contoh : 9 bahan pokok.
Barang yang mudah dicari dapat dibagi menjadi :
Bahan pokok : adalah barang- barang yang dibeli oleh konsumen untuk keperluan sehari- hari. Contoh : sabun mandi, minyak goreng.

Ad 2. SHOPPING GOODS  adalah barang yang pada waktu membeli harus mencari terlebih dahulu. selain itu juga membandingkan kualitas, harga, model, tren. Contoh : pakaian, tas, sepatu, tekstil, perabot rumah tangga.

Ad 3. SPECIALTY GOODS adalah barang yang mempunyai ciri khas, dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja.Untuk memperolehnya membutuhkan pengorbanan yang istimewa. Contoh : barang antik, pakaian dari perancang mode di rumah mode, perhiasan, mobil.

Ad 4.UN SOUGHT GOODS adalah barang- barang yang tidak disukai, akan tetapi kadang- kadang barang tsb dibutuhkan. Contoh : peti mati.
Un sought goods juga dapat dikatakan sebagai barang- barang yang belum diketahui oleh para konsumen atau sudah diketahui akan tetapi konsumen tidak terpikir untuk membelinya.Contoh : asuransi, ensiklopedia.


2.2. KLASIFIKASI BARANG PRODUKSI :
Barang produksi ada 4 macam, yakni :
1)       Bahan baku/Raw Material adalah bahan- bahan utama yang akan diolah dalam kegiatan produksi.
2)       Barang setengah jadi/Fabricating Materias and Parts adalah barang- barang yang masih dalam proses produksi sehingga belum siap untuk dijual kepada konsumen akhir.
3)       Perlengkapan operasi/Operating Supplies adalah bahan- bahan yang dapat membantu kelancaran proses produksi. Misal : oli untuk mesin- mesin produksi.
4)       Mesin- mesin produksi/Instalation adalah mesin-mesin utama yang akan dipergunakan dalam kegiatan produksi.
5)       Peralatan pembantu/Accesory Equipment adalah alat- alat yang dapat ikut membantu dalam kegiatan produksi. Contoh : mesin hitung, komputer.


Peran produk dalam menunjang hasil penjualan perusahaan :
Peran produk dalam menunjang hasil penjualan perusahaan berbeda- beda , ada suatu produk yang dapat memberikan sumbangan besar dan ada yang tidak.
1)       PRODUK HARAPAN MASA DEPAN, adalah produk baru yang mempunyai harapan cerah di masa yang akan datang  atau produk lama yang dimodifikasikan.
2)       PRODUK MASA KINI, adalah produk yang menguasai sebagian besar hasil penjualan dan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Bila produk masa kini jumlahnya sedikit, misalnya dari 5 produk yang dihasilkan hanya 1 produk yang merupakan produk masa kini maka produk tsb akan memperoleh perlakuan yang istimewa.
3)       PRODUK BIASA DAN PELENGKAP ,produk tsb tidak begitu menentukan perkembangan hasil penjualan.Misal : perusahaan sepatu maka produk pelengkapnya semir, tali sepatu.
4)       PRODUK MASA LAMPAU adalah produk yang dahulu pernah menduduki produk masa kini akan tetapi sekarang produk tsb sudah memasuki  tahap  kemunduran.

5)       PRODUK YANG GAGAL yaitu produk yang tidak dapat diterima di pasar , hal ini bisa disebabkan karena :
a.       Kebijakan pemasaran perusahaan yang kurang mengena terutama pada saat produk memasuki pasar.
b.       Produk yang gagal sulit dikembangkan karena adanya kesan negatif dari pembeli.


3.       PRODUCT MIX, PRODUCT LINE DAN PRODUCT ITEM
Product mix adalah seluruh produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau seluruh produk yang dijual oleh suatu toko.
Product line adalah kelompok produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau dijual oleh suatu toko. 
Product item adalah satuan – satuan dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau dijual oleh suatu toko.
DIFERENSIASI PRODUK  adalah strategi untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan lain.
Yang dapat digunakan untuk membedakan adalah :
1)       Merk
2)       Kemasan/ pembungkusnya
3)       Desain barang
4)       Kualitas
5)       Manfaat
Walaupun susunan kimianya sama.Untuk membedakan bukan dari segi harganya.Produk diferensiasi dapat digunakan untuk menunjukkan identitas dari suatu produk/ BRAND  IDENTITY.
DIFERSIFIKASI PRODUK adalah suatu tindakan perusahaan dengan menghasilkan berbagai macam produk sekaligus atau membuat produk baru dalam kategori yang sama dengan produk yang lama akan tetapi produk baru tsb sudah dimodifikasi / dikembangkan.Difersifikasi produk mempunyai tujuan untuk meraup semua segmen pasar yang ada untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.Contoh : Indofood membuat berbagai macam produk ( dengan berbagai ukuran , dengan berbagai rasa untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen sekaligus ).

4.       TRADING UP DAN TRADING DOWN
TRADINGDOWN  : perusahaan membuat barang – barang dengan harga yang lebih murah dari barang- barangnya yang berharga mahal ( barang prestise ).
Tujuan :  Untuk melayani konsumen yang tidak dapat membeli barang prestise.
Hal ini dapat memberi kesan :
1)       Perusahaan menurunkan kualitas barang sehingga barang dijual dengan harga murah.
2)       Barang yang harganya mahal tidak laku maka membuat barang dengan harga murah.
Trading down  dapat menurunkan prestise perusahaan.
TRADING UP : perusahaan membuat barang- barang dengan harga mahal dari barang- barangnya yang berharga murah, dengan harapan penjualan barang- barangnya yang berharga murah dapat meningkat.
Tujuan : untuk meningkatkan prestise perusahaan.
Hal ini untuk memberi  kesan : bahwa barang  baru yang berharga mahal tsb mempunyai kualitas yang lebih baik.

5.       PRODUCT MOTIVE
PRODUCT MOTIVE adalah motif yang mendorong seseorang dalam melakukan pembelian suatu produk.
Product motive ada 2 yaitu :
1)       Emotional product motive : artinya ketika membeli, tidak ada pertimbangan yang teliti pada waktu membeli suatu barang . Motif ini timbul karena adanya sugesti, gambaran, ide – ide yang bukan berasal dari proses pemikiran yang sadar.
2)       Rational product motive : artinya membeli berdasarkan atas pikiran yang sadar atas tindakannya.

IMPULSE  BUYING artinya membeli tanpa rencana. Ada 2 macam :
1)       Reminde buying  adalah membeli tanpa rencana untuk hal- hal yang tidak punya.
2)       Suggestion buying  adalah membeli karena pengaruh.

Reminde buying dapat disebabkan karena :
a.       Barang yang menggugah hati / impulse goods adalah barang yang dibeli tanpa direncanakan.
b.       Barang- barang darurat / emergency goods. Contoh : hujan,  maka terpaksa beli payung supaya tidak kehujanan. 
Para produsen barang darurat akan menjual barangnya di banyak toko supaya konsumen tidak kesulitan apabila membutuhkan.

ATRIBUT  PRODUK meliputi  3 hal yaitu :
1)       MERK , merupakan nama , istilah, tanda, symbol bersaing, desain, warna gerak atau kombinasi atribut- atribut produk linenya yang diharapkan dapat memberikan identitas / diferensiasi dari produk pesaing. Contoh : semir sepatu “ KIWI “, semir sepatu “ Cololite “.
2)       KEMASAN/ pembungkus , merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk.
Tujuan kemasan:
a.       Sebagai pelindung isi.
b.       Memberikan daya tarik.
c.        Sebagai identitas produk.
3)       JAMINAN/ GARANSI  adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen.
Jaminan meliputi :
a.       Kualitas produk, pelayanan, reparasi.
b.       Jaminan ada yang bersifat tertulis ( ada kartu jaminannya ) dan tidak tertulis / lisan.

6.       DAUR HIDUP PRODUK/SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK/Product Life Cycle
 Pada umumnya produk- produk yang dianggap sukses apabila mengalami daur hidup produk sebagai berikut :
TAHAP I     TAHAP PERKENALAN
TAHAP II    TAHAP PERTUMBUHAN
TAHAP III   TAHAP KEDEWASAAN
TAHAP IV   TAHAP KEMUNDURAN

1)       Pada tahap perkenalan : produk belum diketahui oleh umum oleh karena itu titik berat marketing mix adalah pada promosi. Promosi dilakukan dengan gencar agar produk cepat dikenal. Promosi ditujukan untuk mendorong calon pembeli agar mencoba membeli produk perusahaan.

TAHAP PERKENALAN, DITANDAI  DENGAN :
1.       Pertumbuhan penjualan yang lambat.
a.       Kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi.
b.       Teknologi belum sepenuhnya dikuasai.
c.        Biaya produksi tinggi.
d.       Harga cenderung tinggi.
2.       Biaya promosi tinggi.
3.       Adanya keengganan dari konsumen untuk mengubah pola kebiasaan dalam membeli suatu produk. Konsumen biasanya enggan berpindah ke produk lain walaupun sudah didorong oleh promosi yang agresif.
2)       Pada tahap pertumbuhan : perusahaan sudah mulai memperoleh permintaan/ volume penjualan, maka agar penjualan semakin meningkat maka perusahaan harus membuka saluran distribusi yang seluas- luasnya sampai ke pelosok- pelosok agar semakin meningkatkan omzet penjualan perusahaan. Pada tahap ini mulai muncul pesaing- pesaing yang melihat bahwa produk tsb ternyata permintaannya cukup baik.

 TAHAP  PERTUMBUHAN DITANDAI DENGAN :
1.       Pada tahap ini muncul banyak pesaing.
2.       Perantara pedagang menjual “ merk ganda “ :  menjual beberapa merk sekaligus.
3.       Harga tetap / diturunkan untuk menarik pembeli.
4.       Banyak dibuka saluran distribusi baru.
5.       Penjualan meningkat.
6.       Laba meningkat.
7.       Promosi diturunkan.
8.       Perusahaan menambahkan kualitas, model baru, produk pendamping ( produk yang pemakaiannya secara bersamaan ) dan melakukan inovasi produk.
9.       Memasuki segmen baru  ( produk dibuat untuk banyak segmen ).
10.    Memperbaiki kelengkapan daripada produk.
11.    Sebagian biaya produksi dapat ditutup oleh laba.
12.    Perusahaan beralih dari “ iklan sadar “ ke “ iklan preferensi produk “

Iklan sadar      :  konsumen disadarkan tentang adanya suatu produk.
Iklan preferensi produk  :  konsumen disadarkan bahwa perusahaan menawarkan beberapa macam produk sekaligus.

3)       Pada tahap kedewasaan : perusahaan pada tahap ini mencapai volume penjualan dan laba yang maximal. Banyaknya pesaing mendorong perusahaan untuk menurunkan harga serta melakukan promosi khusus yang dapat semakin menaikkan volume penjualan. Promosi khusus dapat berupa kupon undian, produk berhadiah produk lain dsb.
Tahap pertumbuhan dan kedewasaan harus diperpanjang selama mungkin karena merupakan tahap yang paling menguntungkan bagi perusahaan.



TAHAP KEDEWASAAN  DITANDAI DENGAN  :
1.     Volume penjualan tinggi
2.     Laba tinggi
3.     Biaya produksi seluruhnya dapat ditutup oleh hasil penjualan perusahaan.

Pada tahap ini jika perusahaan tidak melakukan perbaikan- perbaikan terhadap produk dan tidak melakukan usaha- usaha lain yang dapat mempertahankan / meningkatkan penjualan maka hasil penjualan yang dicapai cenderung tetap bahkan pada akhirnya dapat menurun.
Tahap kedewasaan dibagi menjadi   3  yaitu :
1.       Tahap kedewasaan yang meningkat  :  dalam hal ini penjualan meningkat dengan lambat.
2.       Tahap kedewasaan yang stabil  : disebut juga tahap kejenuhan , dalam hal ini volume penjualan tetap/ konstan.
3.       Tahap kedewasaan yang menurun  : tingkat penjualan secara absolut menurun. Tahap ini merupakan tahap penuh tantangan.

Strategi pemasaran pada tahap kedewasaan , ada 3  macam yakni  :
1.       MODIFIKASI PASAR
2.       MODIFIKASI PRODUK
3.       MODIFIKASI MARKETING MIX

 Ad 1. MODIFIKASI PASAR   dalam hal ini perusahaan berusaha menemukan pembeli – pembeli baru.
Cara yang dapat ditempuh :
1.       Mencari pasar baru / daerah baru  yang belum pernah ditawari produknya.
2.       Menciptakan segmen baru.

Ad 2. MODIFIKASI PRODUK , mengadakan perbaikan- perbaikan terhadap produk.
Ada  4  cara yang dapat ditempuh  :
1.       Memperbaiki kualitas produk.
2.       Memperbaiki corak,  style, ukuran , jenis, penganeka -  ragaman rasa.
3.       Meningkatkan keamanan dan kepraktisan terhadap produk.
4.       Meningkatkan kegunaan daripada produk.



Ad 3. MODIFIKASI MARKETING MIX
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh antara lain :
1.       Menurunkan harga  dibawah harga produk saingan ( price ).
2.       Mengadakan periklanan yang agresif dan menarik ( promotion ).
3.       Mengadakan promosi khusus ( undian berhadiah, buy two get three, memberi  hadiah produk )
4.       Beralih ke saluran distribusi yang lebih menguntungkan ( place ).
5.       Pindah daerah pemasaran.
Dengan demikian diharapkan produk tetap dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan.

4)       Pada tahap kemunduran : pada tahap ini volume penjualan perusahaan mengalami penurunan, laba juga    menurun.
Pada tahap ini produk perlu :
      a. Didesign kembali.
      b. Produk perlu dikurangi ongkosnya ( biaya promosi diturunkan ).
      c. Produk dijual dengan harga murah ( obral, cuci gudang ).
Dengan tujuan agar produk tsb tetap dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan.

TAHAP KEMUNDURAN DITANDAI OLEH  :  penjualan yang semakin menurun, menurun dengan cepat atau menurun dengan lambat.
Strategi pemasaran tahap kemunduran :
1.       Mencari  produk yang lemah dari beberapa produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
2.       Membangkitkan produk yang lemah untuk dialihkan ke daerah pemasaran yang baru.
3.       Tetap memproduksi walaupun merugi.
4.       Ditinggalkan dan membuat produk baru.
5.       Menjual produk tsb ke perusahaan lain.

Panjang pendeknya daur hidup tiap- tiap produk  berbeda- beda tergantung pada jenis produknya :
1.       Untuk convenience goods maka daur hidupnya panjang karena semua orang membutuhkannya  ( 9  bahan pokok ).
2.       Untuk shopping goods maka daur hidupnya pendek karena sanagt dipengaruhi oleh mode, tren, musim        ( pakaian, sepatu, tas dsb ).
3.       Untuk specialty goods maka daur hidupnya bisa panjang  ( perhiasan, mobil, sepeda motor ).

Panjangnya waktu/lamanya tiap- tiap tahap juga berbeda- beda tergantung pada :
1. Tingkat penerimaan pembeli terhadap produk perusahaan
2. Jumlah pesaing yang ada.
3. Perubahan selera konsumen.
4. Tingkat agresifitas pesaing dalam memasarkan produknya.
5. Tingkat inovasi terhadap produk.
6. Luasnya distribusi daripada barang.
7. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
8. Harga yang bersaing.
Perusahaan harus memperpanjang tahap pertumbuhan dan tahap kedewasaan selama mungkin agar investasi yang dilakukan tidak sia- sia, karena tahap ini merupakan tahap yang paling menguntungkan.

 Apabila produk sudah tidak menguntungkan lagi maka perusahaan harus memutuskan :
1. Apakah produk tersebut akan terus dipertahankan meskipun rugi ?
2. Apakah harus ditinggalkan ?
3. Apakah akan membuat produk baru yang lebih menguntungkan ?
Bisa membuat produk yang sejenis dengan produk lama atau membuat produk yang sama sekali berbeda dengan produk lama.

7.       SEBAB- SEBAB KEGAGALAN PRODUK BARU
              Kegagalan suatu produk baru, bisa disebabkan karena perusahaan tidak dapat memahami keinginan- keinginan / kebutuhan- kebutuhan dari konsumen dan kemudian menuangkannya kedalam produk. Suatu perusahaan yang dapat membuat produk sesuai seperti  yang diinginkan oleh konsumen maka produk tersebut  akan dapat bertahan didalam lingkungan industri ybs.Produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus mempunyai “ nilai “ bagi konsumen( brand equity ).Untuk membuat suatu produk maka perusahaan juga harus mengetahui kemampuan yang dimilikinya ( masa kini dan kemungkinan di masa yang akan datang ) hal ini penting agar investasi yang dilakukan tidak sia- sia.
Untuk itu perusahan harus membuat berbagai keputusan :
1)       Produk apa yang akan dibuat
2)       Segmen mana yang akan dilayani oleh perusahaan
3)       Kapan produk akan dibuat
4)       Kapan produk akan dipasarkan
5)       Dimana produk akan dipasarkan
6)       Bentuk saluran distribusi seperti apa yang akan digunakan oleh perusahaan
7)       Berapa harga yang harus ditetapkan
8)       Promosi seperti apa yang akan digunakan  
              Yang dimaksud dengan produk baru adalah barang atau jasa yang pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh suatu perusahaan. Yang dimaksud berbeda disini adalah berbeda dalam hal merk produk, kemasan, manfaat/ fungsi produk, model maupun ukuran produk.
Adapun kriteria dari produk baru adalah :
1)       Produk yang betul- betul baru, tidak ada produk substitusinya.Yang dimasud dengan produk substitusi adalah produk yang fungsinya dapat saling menggantikan.
2)       Produk yang sama jenisnya dengan model baru.
3)       Produk tiruan, yang baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar.

Produk baru yang  ditawarkan oleh suatu perusahaan diterima oleh konsumen secara beragam. Ada yang langsung suka dan kemudian membelinya. Adapula yang kemudian ikut- ikutan membelinya  , adapula yang kemudian membeli belakangan .
Ada 5 kategori “ adopsi produk baru “berdasarkan waktu :
1)       INNOVATORS, yaitu sekelompok konsumen yang menyukai hal- hal baru. Mereka sangat aktif mencoba barang atau jasa baru, baik berupa fashion, restoran atau lainnya.
2)       EARLY ADOPTERS, yaitu kelompok konsumen yang cepat tanggap akan adanya barang atau jasa baru, namun mereka bukanlah yang paling awal membelinya ( pembeli paling awal adalah innovators ).  
3)       EARLY  MAJORITY , yaitu kelompok konsumen yang cepat meniru teman- temannya yang termasuk dalam kelompok innovators dan early adopters.
4)       LATE  MAJORITY , yaitu kelompok konsumen yang belakangan meniru teman-temannya dalam membeli barang atau jasa baru tsb.
5)       LAGGARDS yaitu sisa kelompok yang paling akhir membelinya.

Berhasil atau tidaknya suatu produk baru ketika dipasarkan adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1)       Faktor keahlian perusahaan
2)       Faktor penerimaan pasar terhadap informasi produk
3)       Faktor pesaing
4)       Faktor keberuntungan
   
Suatu perusahaan sebelum membuat produk baru maka harus melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengetahui keinginan- keinginan dari konsumen, Seringkali pada waktu riset pasar , konsumen menginginkan suatu produk akan tetapi ketika produk tsb diproduksi oleh peruasahan ternyata produk tsb tidak diinginkan lagi ( tidak up to date lagi ) atau dengan kata lain “ tuntutan pasar  telah berubah”, hal ini bisa disebabkan oleh karena hal- hal sbb :
1)       Perusahaan terlambat untuk memproduksinya.
2)       Sudah bermunculan produk yang sejenis di pasar.
3)       “ Produk baru “kadang- kadang masih asing di pasar, sehingga konsumen masih ragu- ragu untuk mencobanya.

Dalam market yang sudah jenuh , maka usaha  bisnis baru akan gagal karena :
1)     Margin keuntungan yang ditargetkan oleh perusahaan sulit tercapai.
2)     Produk- produk lama yang sudah dikenal atau terkenal sudah mempunyai ketahanan yang berakar sehingga sulit untuk menggoyahkan posisi market share mereka.
3)     Mereka akan mempertahankan market share yang sudah diperoleh dengan segala cara.
Produk baru yang mengalami kegagalan di pasar bisa disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan.

7.1. FAKTOR  INTERNAL PERUSAHAAN, meliputi  :
1)       Perhatian perusahaan terlalu dititik beratkan pada masalah-masalah teknis saja, sehingga kehilangan kontak dengan pasar ( pelanggan ). Perusahaan tidak boleh kehilangan kontak dengan pelanggan agar mengetahui keinginan- keinginan dari pelanggan ( potensial )sehingga produk secara kontinyu bisa disempurnakan untuk menyesuaikan dengan selera pelanggan yang berubah.
2)       Produk baru kadang- kadang dibuat dengan  tergesa- gesa sehingga belum sempurna agar segera dapat dipamerkan sesuai jadwal, ternyata hasilnya mengecewakan, akibatnya produk tidak laku sehingga harus ditarik dari pasar, padahal produk tsb mempunyai prospek yang baik di masa akan datang. Maka sebaiknya riset dan development ( R & D ) dilanjutkan agar produk dapat menjadi lebih sempurna.
3)       Tidak mau atau tidak mampu mengadakan “ after sales service “ atau “ pelayanan purna jual “ , hal ini sangat penting terutama bagi produk baru yang sangat kompleks dan sama sekali belum dikenal oleh pasar.Suatu produk baru yang berani memberi garansi dalam jangka waktu yang lama maka membuktikan bahwa produk tsb mempunyai kualitas yang baik dan sebaliknya jika suatu produk hanya memberi garansi dalam jangka waktu yang pendek maka konsumen akan beranggapan bahwaproduk tsb kurang berkualitas.
4)       Kesalahan pada waktu memasuki pasar.
5)       Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing.
6)       Kesalahan dalam menentukan segmen pasar yang dibidik.
7)       Segmen pasar terlalu sempit.
8)       Kesalahan dalam menentukan daerah pemasaran .
9)       Kesalahan dalam memilih saluran distribusi.
10)   Periklanan dan informasi produk kurang agresif.
11)   Kesalahan dalam menganalisa pasar.
12)   Biaya produksi yang tinggi menyebabkan harga jual produk menjadi mahal.

7.2. FAKTOR  EKSTERNAL PERUSAHAAN, meliputi  :
1)       Banyak produk substitusi.
2)       Perubahan dalam perilaku atau selera konsumen.
3)       Perubahan pada harga, promosi, mutu dan saluran distribusi barang substitusi.
4)       Fanatisme konsumen juga mempengaruhi persepsi mereka terhadap kemunculan suatu produk baru.
5)       Konsumen terlalu peka terhadap harga.
6)       Adanya keragu-raguan terhadap kualitas produk baru.
7)       Perubahan- perubahan pada kebijakan pemerintah yang berdampak pada produk baru yang ditawarkan oleh perusahaan.
8)       Kekuatan/ reaksi dari pesaing.

Ada beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh perusahaan jika produk baru perusahaan mengalami kegagalan penjualan di pasar :
1)       STRATEGI MENARIK DIRI
Strategi  ini dapat meminimalkan kerugian perusahaan, daripada perusahaan tetap bertahan akan tetapi pada akhirnya harus “ dipaksa keluar “ dari lingkungan industri tsb dengan banyak kerugian.
2)       STRATEGI MEMASUKI INDUSTRI TERSEBUT KEMBALI
Perusahaan kembali membuat produk yang sama tetapi telah diperbaiki dari hasil pengembangan riset dan development ( R & D ) sehIngga dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas ( memperbaiki kekurangan- kekurangan pada produk yang terdahulu  ),harga yang lebih bersaing, menggencarkan promosi dan memperbaiki saluran distribusi.
3)       STRATEGI KERJASAMA DENGAN PERUSAHAAN LAIN YANG LEBIH AHLI DI LINGKUNGAN INDUSTRI TERSEBUT.
Kerjasama ini biasanya bertujuan untuk menghasilkan produk yang lebih baik, dapat saling memikul biaya, mengurangi resiko, menggabungkan keahlian, menggabungkan kemampuan manajerial, kecepatan dalam memcapai pasar, modal lebih besar dan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk melawan pesaing.
         Produk yang gagal sering sulit untuk dikembangkan karena adanya “ kesan negatif “dari konsumen terhadap produk tsb.
Produk yang gagal ditandai dengan :
1)       Volume penjualan yang semakin menurun.
2)       Laba yang semakin menurun.
3)       Tingkat pengeluaran biaya lebih besar daripada penerimaan/pendapatannya.
4)       Banyaknya komplain dari konsumen terhadap produk tsb setelah pemakaian.
5)       Harga purna jual produk rendah.
6)       Penanganan terhadap keluhan produk lamban.
7)       Perusahaan tidak mampu menyediakan “ after sales service “
         Oleh karena itu keberhasilan atau  kegagalan suatu produk baru adalah tergantung pada apa yang telah dilakukan oleh riset pasar, keahlian riset dan pengembangan ( R & D ) perusahaan, bagaimana produk baru tsb  ketika dilempar”  ke pasar, tingkat persaingan dalam produk yang sama, dan kondisi ekonomi yang ada. 

 
LATIHAN SOAL  :

1)       Jelaskan yang dimaksud dengan konsep produk total.
2)       Jelaskan perbedaan antara convenience goods dengan shopping goods.
3)       Mengapa produk yang gagal sulit untuk dikembangkan lagi penjualannya ?
4)       Jelaskan perbedaan antara deferensiasi produk dengan diversifikasi produk.
5)       Jelaskan bahwa faktor pesaing dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu produk .
6)       Mengapa dalam market yang sudah jenuh, maka usaha bisnis baru akan gagal ?
7)       Berikan penjelasan, bahwa faktor internal perusahaan dapat menyebabkan kegagalan bagi produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan.
8)       Jelaskan permasalahan yang mungkin timbul apabila suatu perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain dalam membuat produk baru.
9)       Sebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi lamanya daur hidup produk.
10)   Sebutkan beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mempertahankan daur hidup produk.



RANGKUMAN :

1)      Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Produk adalah persepsi ( keinginan ) konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
2)      Peran produk dalam menunjang hasil penjualan perusahaan berbeda- beda , ada suatu produk yang dapat memberikan sumbangan besar dan ada yang tidak.
3)      Perusahaan sebelum memulai usahanya maka harus membuat keputusan :
a.       Produk apa yang akan dibuat
b.       Segmen mana yang akan dilayani oleh perusahaan
c.        Kapan produk akan dibuat
d.       Kapan produk akan dipasarkan
e.       Dimana produk akan dipasarkan
f.         Bentuk saluran distribusi seperti apa yang akan digunakan oleh perusahaan
g.       Berapa harga yang harus ditetapkan
h.       Promosi seperti apa yang akan digunakan 
4)      Berhasil atau tidaknya suatu produk baru ketika dipasarkan adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a. Faktor keahlian perusahaan dalam membuat produk
b. Faktor penerimaan pasar terhadap informasi produk
c. Faktor pesaing
d. Faktor keberuntungan
5)      Pada umumnya produk- produk yang dianggap sukses apabila mengalami daur hidup produk sebagai berikut :
TAHAP I     TAHAP PERKENALAN
TAHAP II    TAHAP PERTUMBUHAN
TAHAP III   TAHAP KEDEWASAAN
TAHAP IV   TAHAP KEMUNDURAN









C.     PENUTUP
KUNCI JAWABAN :

1)       Secara terperinci maka konsep produk total meliputi : a. Produk itu sendiri.b. Kemasan/pembungkusnya.c. Merk/brand d. Label e. Pelayanan dan f. jaminan.

2)       Convenience goods/barang yang mudah dicari  adalah barang- barang yang pada umumnya sering dan segera dibeli oleh konsumen tanpa membanding- bandingkan, hanya pada saat membeli saja. Dijual di sembarang tempat sampai ke pelosok- pelosok. Contoh : sembilan bahan pokok.
Shopping goods/barang yang sulit dicari adalah barang yang pada waktu membeli harus mencari terlebih dahulu selain itu juga membanding- bandingkan kualitas, harga, model dan tren. Contoh : pakaian, tas, sepatu dsb.

3)       Produk yang gagal sulit dikembangkan karena adanya kesan negativ dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kesan negativ tersebut dapat disebabkan karena adanya kekecewaan dari konsumen setelah membeli produk perusahaan dimana produk yang dibeli tsb tidak sesuai dengan yang dipromosikan atau dijanjikan oleh perusahaan. Kesan negativ dari konsumen harus diminimalisir oleh perusahaan dengan melakukan perbaikan- perbaikan terhadap produk secara lebih inovatif dibandingkan dengan pesaingnya..

4)       DIFERENSIASI PRODUK  adalah strategi untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan lain.
Yang dapat digunakan untuk membedakan adalah :
a. Merk
b. Kemasan/ pembungkusnya
c. Desain barang
d. Kualitas
e. Manfaat
Walaupun susunan kimianya sama.Untuk membedakan bukan dari segi harganya.Produk diferensiasi dapat digunakan untuk menunjukkan identitas dari suatu produk/ BRAND  IDENTITY.
DIFERSIFIKASI PRODUK adalah suatu tindakan perusahaan dengan menghasilkan berbagai macam produk sekaligus atau membuat produk baru dalam kategori yang sama dengan produk yang lama akan tetapi produk baru tsb sudah dimodifikasi / dikembangkan.Difersifikasi produk mempunyai tujuan untuk meraup semua segmen pasar yang ada untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.Contoh : Indofood membuat berbagai macam produk ( dengan berbagai ukuran , dengan berbagai rasa untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen sekaligus ).

5)       Pesaing dapat mempengaruhi penjualan produk perusahaan, karena pesaing akan menggunakan segala cara untuk merebut daerah penjualan dari perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama. Mereka akan melakukan promosi yang agresif, membuka saluran distribusi yang seluas- luasnya, melakukan inovasi produk secara terus menerus, dan menetapkan harga produk yang bersaing.

6)       Dalam market yang sudah jenuh , maka usaha  bisnis baru akan gagal karena :
a.       Margin keuntungan yang ditargetkan oleh perusahaan sulit tercapai.
b.       Produk- produk lama yang sudah dikenal atau terkenal sudah mempunyai ketahanan yang berakar sehingga sulit untuk menggoyahkan posisi market share mereka.
c.        Mereka akan mempertahankan market share yang sudah diperoleh dengan segala cara.

7)       Faktor internal perusahaan yang dapat menyebabkan kegagalan bagi produk baru adalah :
a.       Perhatian perusahaan terlalu dititik beratkan pada masalah-masalah teknis saja, sehingga kehilangan kontak dengan pasar ( pelanggan ). Perusahaan tidak boleh kehilangan kontak dengan pelanggan agar mengetahui keinginan- keinginan dari pelanggan ( potensial )sehingga produk secara kontinyu bisa disempurnakan untuk menyesuaikan dengan selera pelanggan yang berubah.
b.       Produk baru kadang- kadang dibuat dengan  tergesa- gesa sehingga belum sempurna agar segera dapat dipamerkan sesuai jadwal, ternyata hasilnya mengecewakan, akibatnya produk tidak laku sehingga harus ditarik dari pasar, padahal produk tsb mempunyai prospek yang baik di masa akan datang. Maka sebaiknya riset dan development ( R & D ) dilanjutkan agar produk dapat menjadi lebih sempurna.
c.        Tidak mau atau tidak mampu mengadakan “ after sales service “ atau “ pelayanan purna jual “ , hal ini sangat penting terutama bagi produk baru yang sangat kompleks dan sama sekali belum dikenal oleh pasar.Suatu produk baru yang berani memberi garansi dalam jangka waktu yang lama maka membuktikan bahwa produk tsb mempunyai kualitas yang baik dan sebaliknya jika suatu produk hanya memberi garansi dalam jangka waktu yang pendek maka konsumen akan beranggapan bahwaproduk tsb kurang berkualitas.
d.       Kesalahan pada waktu memasuki pasar.
e.       Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing.
f.         Kesalahan dalam menentukan segmen pasar yang dibidik.
g.       Segmen pasar terlalu sempit.
h.       Kesalahan dalam menentukan daerah pemasaran .
i.         Kesalahan dalam memilih saluran distribusi.
j.         Periklanan dan informasi produk kurang agresif.
k.        Kesalahan dalam menganalisa pasar.
l.         Biaya produksi yang tinggi menyebabkan harga jual produk menjadi mahal.

8)       a. Tidak mudah untuk memperoleh mitra kerjasama yang cocok.
b. Perusahaan yang bekerjasama sebaiknya yang sama besarnya atau sama kecilnya agar tidak timbul rasa curiga bahwa perusahaan besar akan “ merebut “ perusahaann kecil atau perusahaan besar merasa bahwa perusahaan kecil akan “ mendompleng “ kesuksesan perusahaan besar.
 c.  Sulit untuk menentukan besarnya bagi hasil.
    d. Pihak- pihak yang bekerjasama harus ada rasa saling percaya.

9)       Panjangnya waktu/lamanya tiap- tiap tahap berbeda- beda tergantung pada :
a.       Tingkat penerimaan pembeli terhadap produk perusahaan
b.       Jumlah pesaing yang ada.
c.        Perubahan selera konsumen.
d.       Tingkat agresifitas pesaing dalam memasarkan produknya.
e.       Tingkat inovasi terhadap produk.
f.         Luasnya distribusi daripada barang.
g.       Promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
h.       Harga yang bersaing.

10)   Strategi yang dapat digunakan untuk mepertahankan daur hidup produk adalah :
a.       Melakukan promosi yang agresif.
b.       Mencari pemakai baru dari produk tersebut.
c.        Meningkatkan kegunaan daripada produk yang dihasilkan dengan melakukan inovasi produk.
d.       Pemakaian produk dibuat lebih praktis.
e.       Membuka saluran distribusi yang seluas- luasnya.
f.         Memperbaiki desain produk.




EVALUASI
Evaluasi/ penilaian diberikan dengan memberikan pertanyaan secara acak dengan peserta kuliah untuk mengetahui daya serap mahasiswa terhadap materi kuliah yang diberikan. Evaluasi juga diberikan dengan memberikan tugas individu yang harus dikumpulkan pada pertemuan perkuliahan berikutnya.

KOMPONEN PENILAIAN
Kehadiran [Minimal 75% untuk dapat mengikuti ujian akhir semester (UAS)]    = 0%;
Tugas Terstruktur (tertulis, presentasi,pemecahan masalah soal kasus)          = 25%;
Ujian Tengah Semester (UTS)                                                                      = 30%;
Ujian Akhir Semester (UAS)                                                                         = 40%
Kehadiran                                                                                                   = 5%

BUKU ACUAN UTAMA
1.       Basu Swasta dan Irawan. 2009. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
2.       Fajar Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
3.       Hermawan Kertajaya. 2008. Positioning, Diferensiasi, Brand. Jakarta: PT. Gramedia.
4.       Winarti. 2008. Manajemen Pemasaran. Semarang: UNDIP.



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar