NO ABSEN : 4
NAMA : Dra. RETNO DJOHAR JULIANI. M.Pd
NIDN : 0611076101
PERGURUAN TINGGI
: UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
Fakultas/ Program Studi : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Niaga
Mata Kuliah : Dasar- Dasar Pemasaran
Kode Mata Kuliah : MKB 2024/ 3 sks
Kode Mata Kuliah : MKB 2024/ 3 sks
Semester : 3 (
tiga )
Mata Kuliah Prasyarat : Pengantar Ilmu Ekonomi
Mata Kuliah Prasyarat : Pengantar Ilmu Ekonomi
Alokasi Waktu : 3 x
50 menit
Pertemuan ke : 9
Materi
: Kebijakan produk
Ruang
: B5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan salah satu tugas yakni membuat draft bahan ajar dalam Pelatihan
Applied Approach/AA
ini. Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat
dalam Pelatihan Applied Approach yang diselenggarakan oleh KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH. Adapun draft bahan ajar ini merupakan
pertemuan ke 9 dengan materi pembahasan Kebijakan Produk dari mata kuliah yang
penulis ampu yakni mata kuliah Dasar- dasar pemasaran.
Penulisan bahan ajar ini dilakukan dengan maksud untuk
memperbaiki kinerja dosen dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk memperbaiki kinerja lembaga
dalam rangka memberikan pelayanan pembelajaran yang semakin baik kepada mahasiswa di Universitas
Pandanaran Semarang.
Penyelesaian
draft bahan ajar ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada KOPERTIS WILAYAH
VI JAWA TENGAH dan Universitas Pandanaran Semarang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Applied
Approach/AA. Semoga
draft bahan ajar ini nantinya dapat bermanfaat
bagi mahasiswa,
bagi lembaga dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
Retno Djohar Juliani
DAFTAR ISI
1.
Pengertian produk
...................................................................................................
2.
Klasifikasi produk
...................................................................................................
2.1.
Klasifikasi barang konsumsi.. ............................................................................
2.2.
Klasifikasi barang produksi
................................................................................
3.
Product mix, product line dan product item
...............................................................
4.
Trading Up dan Trading Down
.................................................................................
5.
Product motive
......................................................................................................
6.
Daur hidup produk/product
life cycle ........................................................................
7.
Sebab- sebab kegagalan produk baru
......................................................................
7.1.
Faktor internal perusahaan
...............................................................................
7.2.
Faktor eksternal perusahaan
............................................................................
TINJAUAN UMUM MATA
KULIAH
Mata kuliah Dasar- Dasar Pemasaran
mempunyai ruang lingkup materi pembahasan meliputi ruang lingkup pemasaran,
lingkungan pemasaran, falsafah pemasaran, segmentasi pasar, siklus kehidupan
produk/ product life cycle, bauran
pemasaran/marketing mix yang meliputi
kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan saluran distribusi, dan kebijakan
promosi. Selain itu mahasiswa juga akan diberikan materi mengenai merk, label
dan strategi penembusan pasar.
Mata kuliah ini berusaha
menghubungkan materi perkuliahan dengan realita yang dihadapi sehingga sebelum akhir
perkuliahan akan diberikan latihan soal yang berupa studi kasus di bidang
pemasaran agar mahasiswa dapat memecahkan permasalahan dan memberikan solusi
untuk mengatasi permasalahan.
DESKRIPSI
MATA KULIAH
Materi kebijakan produk sebagai contoh draft bahan ajar ini akan membahas mengenai pengertian produk,
klasifikasi barang konsumsi dan barang produksi , product mix, product line, product
item, trading up dan trading down. Selain itu juga akan membahas mengenai
motivasi pembeli dalam melakukan pembelian, daur hidup produk/product life cycle beserta tahap- tahapnya dan sebab- sebab
kegagalan produk baru yang dapat dipengaruhi baik oleh faktor internal maupun
faktor eksternal perusahaan
MANFAAT
MATA KULIAH
Kegiatan pemasaran
sangat penting bagi suatu perusahaan terutama yang bergerak di bidang industri
dan perdagangan barang/jasa. Pemasaran
dahulu hanya diartikan sebagai kegiatan penjualan saja kemudian berkembang menjadi
kegiatan penyaluran barang dari produsen kepada konsumen. Dalam penyaluran
barang dari produsen ke konsumen maka sebenarnya pemasaran mempunyai banyak
kegiatan yakni meliputi kegiatan penjualan barang/jasa, pembelian barang/jasa, pengangkutan,
penggudangan, penyortiran, standartisasi, pembiayaan, asuransi dan fungsi
informasi pasar. Dalam perkuliahan dasar- dasar pemasaran juga akan dibahas
mengenai segmentasi pasar, bagaimana melakukan segmentasi pasar, strategi
penembusan pasar, menentukan kebijakan marketing
mix yang meliputi kebijakan harga,
produk, promosi maupun pemilihan saluran distribusi untuk penyaluran produk
perusahaan.
Oleh karena itu, mata kuliah ini perlu diberikan
kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang komprehensif
mengenai kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah industri atau
perdagangan barang/jasa pada umumnya.
STANDAR KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan mata kuliah
ini para mahasiswa diharapkan mampu menganalisis permasalahan dalam kasus
pemasaran dan memberi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
KOMPETENSI
DASAR
Pada
akhir perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.
Menjelaskan berbagai
konsep pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan.
2.
Menjelaskan manfaat
yang akan diperoleh apabila perusahaan melakukan segmentasi pasar.
3.
Menjelaskan bagaimana
strategi bauran pemasaran/marketing mix yang dijalankan oleh perusahaan (
meliputi kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan saluran distribusi dan kebijakan
promosi ).
4.
Menjelaskan berbagai
strategi yang dapat digunakan untuk penembusan pasar.
5.
Memecahkan kasus
dalam kegiatan pemasaran dan dapat memberikan solusi permasalahan.
BAB
I PENDAHULUAN
A.
DESKRIPSI SINGKAT TENTANG MATERI PEMBAHASAN KEBIJAKAN PRODUK
KOMPETENSI DASAR
Pada
akhir pembahasan materi ini,
diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan
pengertian produk dan klasifikasi produk.
2. Menjelaskan peran produk dalam menunjang hasil penjualan
perusahaan.
3. Menjelaskan
perbedaan antara product
mix, product line dan product item.
4. Menjelaskan
perbedaan antara trading up dan trading down.
5. Menjelaskan
macam- macam motiv
konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk.
6. Menjelaskan
daur hidup produk/product life cycle.
7. Menjelaskan
sebab- sebab kegagalan produk baru baik dipengaruhi oleh
faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan.
INDIKATOR
Indikator
dalam materi kebijakan produk ini adalah :
1.
Pengertian produk
2.
Klasifikasi produk
2.1.
Klasifikasi barang konsumsi
2.2.
Klasifikasi barang produksi
3.
Product mix, product line dan product item
4.
Trading Up dan Trading Down
5.
Product motive
6.
Daur hidup produk/product
life cycle
7.
Sebab- sebab kegagalan produk baru
7.1.
Faktor internal perusahaan
7.2.
Faktor eksternal perusahaan
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu
menganalisis permasalahan dalam kasus kebijakan produk dan memberi solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
B.
PENYAJIAN
MATERI
PEMBAHASAN : KEBIJAKAN PRODUK ( Pertemuan ke 9 )
1.
PENGERTIAN
PRODUK
Produk adalah apa
saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan
atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Produk yang
ditawarkan meliputi :
1) Barang fisik ( meja,
kursi dsb )
2) Jasa ( restoran,
hotel, salon, perawatan dokter, konsultasi hukum, asuransi )
3) Orang / pribadi (
Anang, Syahrini )
4) Tempat ( Taman
Maerokoco, Taman Lele )
5) Organisasi (
pramuka, HMI )
6) Ide ( KB )
Jadi
produk dapat berupa :
Manfaat yang
kelihatan / tangible dan manfaat
yang tidak kelihatan/ untangible yang dapat memenuhi keinginan
pelanggan.
Difinisi
produk yang lain,
Produk adalah persepsi ( keinginan ) konsumen yang dijabarkan oleh produsen
melalui hasil produksinya.
Secara lebih
terperinci maka konsep produk secara total meliputi :
1) Barang / produk itu
sendiri
2) Kemasan / bungkusnya
3) Merk / brand
4) Label
5) Pelayanan
6) Jaminan
Ada 5 tingkatan produk :
1) PRODUK UTAMA /
produk inti/ core product adalah
produk yang menawarkan manfaat / kegunaan utama yang dibutuhkan oleh
pelanggan.Contoh : wanita membeli lipstik adalah untuk membeli cantik.
2) PRODUK GENERIK
adalah produk yang mencerminkan fungsi dasar dari suatu produk. Contoh : Ada
obat bermerk Panadol maka obat generiknya adalah paracetamol, fungsi dasarnya
sama sebagai obat turun panas .
3) PRODUK YANG
DIHARAPKAN / EXPECTED PRODUCT adalah
kondisi- kondisi yang biasanya diharapkan oleh pelanggan pada saat membelinya.
Contoh : seseorang menginap di hotel maka yang diharapkan adalah memperoleh
kenyamanan, pelayanan, AC, tempat yang bersih, aman, ada telpon, sabun, handuk,
pasta gigi dsb.
4) PRODUK TAMBAHAN/ AUGMENTED PRODUCT adalah meliputi
pelayanan dan manfaat yang membedakan penawaran suatu perusahaan dengan
penawaran dari perusahaan lainnya.
Contoh
: di hotel ada kelas- kelasnya , standar, superior, deluxe, suite, lux. Kelas
tsb akan membedakan fasilitas yang diberikan oleh hotel ybs.
5) PRODUK POTENSIIL /
INOVASI adalah segala tambahan dan tranformasi pada produk yang mungkin
dilakukan di masa mendatang. Dalam hal ini perusahaan berusaha mencari sesuatu
yang baru untuk menyenangkan dan memenuhi keinginan pelanggan ( perusahaan
melakukan perbaikan terhadap produk ). Contoh : apabila naik kereta api / bis malam dapat tissue,makanan/ minuman,
disediakan hiburan berupa TV.
2.
KLASIFIKASI
PRODUK
Menurut ketahanan
dan keberwujudannya maka produk dapat diklasifikasikan menjadi 3
yaitu :
1) Barang yang habis
pakai
2) Barang yang tahan
lama
3) Jasa
Ad 1. Barang yang
habis pakai / tidak tahan lama/ NON
DURABLE GOODS
Adalah barang nyata
yang biasanya dikonsumsi untuk satu atau beberapa kali penggunaan.
Contoh : sabun ,
bensin, solar, oli, pasta gigi.
Ad 2. Barang yang
tahan lama / DURABLE GOODS
Adalah barang nyata
yang bisa melayani banyak kegunaan atau dapat digunakan berulang- ulang.
Contoh : mobil, TV,
pakaian, tas, sepatu.
Ad 3. Jasa
Adalah kegiatan ,
manfaat, kegunaan yang ditawarkan untuk dijual.
Contoh : salon,
dokter, penjahit, catering.
Ditinjau
dari segi pengorbanannya maka barang dibagi menjadi 2 yaitu :
1)
Barang bebas yakni barang yang tersedia dalam jumlah yang
banyak untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan yang dapat dinilai
dengan uang. Contoh : kebutuhan akan sinar matahari, kebutuhan akan udara.
2)
Barang ekonomi yakni barang yang tersedia dalam jumlah
yang terbatas untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan yang dapat dinilai
dengan uang. Contoh : kebutuhan akan beras, sabun mandi, sepeda motor.
Barang
ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu :
1)
Barang konsumsi adalah barang yang dapat
langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan secara langsung.
2)
Barang produksi adalah barang yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang lain.
2.1. KLASIFIKASI BARANG KONSUMSI :
1) Barang yang mudah
dicari / CONVENIENCE GOODS
2) Barang yang sulit
dicari / SHOPPING GOODS
3)
Barang
khas cari / SPECIALTY GOODS
4)
Barang
yang tidak disenangi / UN SOUGHT GOODS
Ad 1. CONVENIENCE GOODS adalah barang-
barang yang pada umumnya sering dan segera dibeli oleh para konsumen. Lagipula
tanpa banyak usaha untuk membanding-bandingkan, hanya pada saat membeli saja.
Dijual di sembarang tempat. Contoh : 9 bahan pokok.
Barang yang mudah
dicari dapat dibagi menjadi :
Bahan pokok : adalah
barang- barang yang dibeli oleh konsumen untuk keperluan sehari- hari. Contoh :
sabun mandi, minyak goreng.
Ad
2. SHOPPING GOODS adalah barang yang pada waktu membeli harus
mencari terlebih dahulu. selain itu juga membandingkan kualitas, harga, model,
tren. Contoh : pakaian, tas, sepatu, tekstil, perabot rumah tangga.
Ad 3. SPECIALTY GOODS adalah barang yang
mempunyai ciri khas, dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja.Untuk
memperolehnya membutuhkan pengorbanan yang istimewa. Contoh : barang antik,
pakaian dari perancang mode di rumah mode, perhiasan, mobil.
Ad 4.UN SOUGHT GOODS adalah barang- barang
yang tidak disukai, akan tetapi kadang- kadang barang tsb dibutuhkan. Contoh :
peti mati.
Un sought goods juga
dapat dikatakan sebagai barang- barang yang belum diketahui oleh para konsumen
atau sudah diketahui akan tetapi konsumen tidak terpikir untuk
membelinya.Contoh : asuransi, ensiklopedia.
2.2. KLASIFIKASI BARANG PRODUKSI :
Barang
produksi ada 4 macam, yakni :
1)
Bahan baku/Raw
Material adalah bahan- bahan utama yang akan diolah dalam
kegiatan produksi.
2) Barang setengah jadi/Fabricating Materias and Parts adalah barang- barang yang
masih dalam proses produksi sehingga belum siap untuk dijual kepada konsumen
akhir.
3) Perlengkapan
operasi/Operating Supplies adalah bahan- bahan yang
dapat membantu kelancaran proses produksi. Misal : oli untuk
mesin- mesin produksi.
4) Mesin- mesin
produksi/Instalation adalah
mesin-mesin utama yang akan dipergunakan dalam kegiatan produksi.
5) Peralatan
pembantu/Accesory Equipment adalah
alat- alat yang
dapat ikut membantu dalam kegiatan produksi. Contoh : mesin hitung, komputer.
Peran
produk dalam menunjang hasil penjualan perusahaan :
Peran produk dalam
menunjang hasil penjualan perusahaan berbeda- beda , ada suatu produk yang
dapat memberikan sumbangan besar dan ada yang tidak.
1) PRODUK HARAPAN MASA
DEPAN, adalah produk baru yang mempunyai harapan cerah di masa yang akan
datang atau produk lama yang
dimodifikasikan.
2) PRODUK MASA KINI,
adalah produk yang menguasai sebagian besar hasil penjualan dan memberikan
keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Bila
produk masa kini jumlahnya sedikit, misalnya dari 5 produk yang dihasilkan
hanya 1 produk yang merupakan produk masa kini maka produk tsb akan memperoleh
perlakuan yang istimewa.
3) PRODUK BIASA DAN
PELENGKAP ,produk tsb tidak begitu menentukan perkembangan hasil penjualan.Misal
: perusahaan sepatu maka produk pelengkapnya semir, tali sepatu.
4) PRODUK MASA LAMPAU
adalah produk yang dahulu pernah menduduki produk masa kini akan tetapi
sekarang produk tsb sudah memasuki
tahap kemunduran.
5) PRODUK YANG GAGAL
yaitu produk yang tidak dapat diterima di pasar , hal ini bisa disebabkan
karena :
a. Kebijakan pemasaran
perusahaan yang kurang mengena terutama pada saat produk memasuki pasar.
b. Produk yang gagal
sulit dikembangkan karena adanya kesan negatif dari pembeli.
3.
PRODUCT
MIX, PRODUCT LINE DAN PRODUCT ITEM
Product mix adalah
seluruh produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau seluruh produk yang
dijual oleh suatu toko.
Product line adalah
kelompok produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau dijual oleh suatu
toko.
Product item adalah
satuan – satuan dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau dijual
oleh suatu toko.
DIFERENSIASI PRODUK adalah strategi untuk membedakan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
Yang dapat digunakan
untuk membedakan adalah :
1) Merk
2) Kemasan/
pembungkusnya
3) Desain barang
4) Kualitas
5) Manfaat
Walaupun susunan
kimianya sama.Untuk membedakan bukan dari segi harganya.Produk diferensiasi
dapat digunakan untuk menunjukkan identitas dari suatu produk/ BRAND IDENTITY.
DIFERSIFIKASI PRODUK
adalah suatu tindakan perusahaan dengan menghasilkan berbagai macam produk
sekaligus atau membuat produk baru dalam kategori yang sama dengan produk yang
lama akan tetapi produk baru tsb sudah dimodifikasi / dikembangkan.Difersifikasi
produk mempunyai tujuan untuk meraup semua segmen pasar yang ada untuk
memperoleh keuntungan yang maksimum.Contoh : Indofood membuat berbagai macam
produk ( dengan berbagai ukuran , dengan berbagai rasa untuk memenuhi kebutuhan
berbagai segmen sekaligus ).
4.
TRADING
UP DAN TRADING DOWN
TRADINGDOWN : perusahaan membuat barang – barang dengan
harga yang lebih murah dari barang- barangnya yang berharga mahal ( barang
prestise ).
Tujuan : Untuk melayani konsumen yang tidak dapat
membeli barang prestise.
Hal ini dapat
memberi kesan :
1) Perusahaan
menurunkan kualitas barang sehingga barang dijual dengan harga murah.
2) Barang yang harganya
mahal tidak laku maka membuat barang dengan harga murah.
Trading down dapat menurunkan prestise perusahaan.
TRADING UP :
perusahaan membuat barang- barang dengan harga mahal dari barang- barangnya
yang berharga murah, dengan harapan penjualan barang- barangnya yang berharga
murah dapat meningkat.
Tujuan : untuk
meningkatkan prestise perusahaan.
Hal ini untuk
memberi kesan : bahwa barang baru yang berharga mahal tsb mempunyai kualitas
yang lebih baik.
5.
PRODUCT
MOTIVE
PRODUCT MOTIVE
adalah motif yang mendorong seseorang dalam melakukan pembelian suatu produk.
Product motive ada 2
yaitu :
1) Emotional product
motive : artinya ketika membeli, tidak ada pertimbangan yang teliti pada waktu
membeli suatu barang . Motif ini timbul karena adanya sugesti, gambaran, ide –
ide yang bukan berasal dari proses pemikiran yang sadar.
2) Rational product
motive : artinya membeli berdasarkan atas pikiran yang sadar atas tindakannya.
IMPULSE BUYING artinya membeli tanpa rencana. Ada 2
macam :
1) Reminde buying adalah membeli tanpa rencana untuk hal- hal
yang tidak punya.
2) Suggestion buying adalah membeli karena pengaruh.
Reminde buying dapat
disebabkan karena :
a. Barang yang
menggugah hati / impulse goods adalah
barang yang dibeli tanpa direncanakan.
b. Barang- barang
darurat / emergency goods. Contoh :
hujan, maka terpaksa beli payung supaya
tidak kehujanan.
Para
produsen barang darurat akan menjual barangnya di banyak toko supaya konsumen
tidak kesulitan apabila membutuhkan.
ATRIBUT PRODUK meliputi 3 hal yaitu :
1) MERK , merupakan
nama , istilah, tanda, symbol bersaing, desain, warna gerak atau kombinasi
atribut- atribut produk linenya yang diharapkan dapat memberikan identitas / diferensiasi
dari produk pesaing. Contoh : semir sepatu “ KIWI “, semir sepatu “ Cololite “.
2) KEMASAN/ pembungkus
, merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau
pembungkus untuk suatu produk.
Tujuan kemasan:
a. Sebagai pelindung
isi.
b. Memberikan daya
tarik.
c.
Sebagai
identitas produk.
3) JAMINAN/
GARANSI adalah janji yang merupakan
kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen.
Jaminan meliputi :
a. Kualitas produk,
pelayanan, reparasi.
b. Jaminan ada yang bersifat
tertulis ( ada kartu jaminannya ) dan tidak tertulis / lisan.
6.
DAUR
HIDUP PRODUK/SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK/Product Life Cycle
Pada umumnya produk- produk yang dianggap sukses
apabila mengalami daur hidup produk sebagai berikut :
TAHAP I TAHAP PERKENALAN
TAHAP II TAHAP PERTUMBUHAN
TAHAP III TAHAP KEDEWASAAN
TAHAP IV TAHAP KEMUNDURAN
1)
Pada tahap
perkenalan
: produk belum diketahui oleh umum oleh karena itu titik berat marketing mix
adalah pada promosi. Promosi dilakukan dengan gencar agar produk cepat dikenal.
Promosi ditujukan untuk mendorong calon pembeli agar mencoba membeli produk
perusahaan.
TAHAP
PERKENALAN, DITANDAI DENGAN :
1.
Pertumbuhan
penjualan yang lambat.
a.
Kelambatan
dalam perluasan kapasitas produksi.
b.
Teknologi
belum sepenuhnya dikuasai.
c.
Biaya
produksi tinggi.
d.
Harga
cenderung tinggi.
2.
Biaya
promosi tinggi.
3.
Adanya
keengganan dari konsumen untuk mengubah pola kebiasaan dalam membeli suatu
produk. Konsumen biasanya enggan berpindah ke produk lain walaupun sudah
didorong oleh promosi yang agresif.
2)
Pada tahap
pertumbuhan
: perusahaan sudah mulai memperoleh permintaan/ volume penjualan, maka agar
penjualan semakin meningkat maka perusahaan harus membuka saluran distribusi
yang seluas- luasnya sampai ke pelosok- pelosok agar semakin meningkatkan omzet
penjualan perusahaan. Pada tahap ini mulai muncul pesaing- pesaing yang melihat
bahwa produk tsb ternyata permintaannya cukup baik.
TAHAP PERTUMBUHAN DITANDAI DENGAN :
1. Pada tahap ini
muncul banyak pesaing.
2. Perantara pedagang
menjual “ merk ganda “ : menjual
beberapa merk sekaligus.
3. Harga tetap /
diturunkan untuk menarik pembeli.
4. Banyak dibuka
saluran distribusi baru.
5. Penjualan meningkat.
6. Laba meningkat.
7. Promosi diturunkan.
8. Perusahaan
menambahkan kualitas, model baru, produk pendamping ( produk yang pemakaiannya
secara bersamaan ) dan melakukan inovasi produk.
9. Memasuki segmen
baru ( produk dibuat untuk banyak segmen
).
10. Memperbaiki
kelengkapan daripada produk.
11. Sebagian biaya
produksi dapat ditutup oleh laba.
12. Perusahaan beralih
dari “ iklan sadar “ ke “ iklan preferensi produk “
Iklan sadar :
konsumen disadarkan tentang adanya suatu produk.
Iklan preferensi produk :
konsumen disadarkan bahwa perusahaan menawarkan beberapa macam produk
sekaligus.
3)
Pada tahap
kedewasaan
: perusahaan pada tahap ini mencapai volume penjualan dan laba yang maximal.
Banyaknya pesaing mendorong perusahaan untuk menurunkan harga serta melakukan
promosi khusus yang dapat semakin menaikkan volume penjualan. Promosi khusus
dapat berupa kupon undian, produk berhadiah produk lain dsb.
Tahap pertumbuhan dan
kedewasaan harus diperpanjang selama mungkin karena merupakan tahap yang paling
menguntungkan bagi perusahaan.
TAHAP KEDEWASAAN DITANDAI DENGAN :
1. Volume penjualan
tinggi
2. Laba tinggi
3. Biaya produksi
seluruhnya dapat ditutup oleh hasil penjualan perusahaan.
Pada tahap ini jika
perusahaan tidak melakukan perbaikan- perbaikan terhadap produk dan tidak
melakukan usaha- usaha lain yang dapat mempertahankan / meningkatkan penjualan
maka hasil penjualan yang dicapai cenderung tetap bahkan pada akhirnya dapat
menurun.
Tahap kedewasaan dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Tahap kedewasaan
yang meningkat : dalam hal ini penjualan meningkat dengan
lambat.
2. Tahap kedewasaan
yang stabil : disebut juga tahap
kejenuhan , dalam hal ini volume penjualan tetap/ konstan.
3. Tahap kedewasaan
yang menurun : tingkat penjualan secara
absolut menurun. Tahap ini merupakan tahap penuh tantangan.
Strategi pemasaran
pada tahap kedewasaan , ada 3 macam
yakni :
1. MODIFIKASI PASAR
2. MODIFIKASI PRODUK
3. MODIFIKASI MARKETING
MIX
Ad 1. MODIFIKASI PASAR dalam hal ini perusahaan berusaha menemukan
pembeli – pembeli baru.
Cara
yang dapat ditempuh :
1. Mencari pasar baru /
daerah baru yang belum pernah ditawari
produknya.
2. Menciptakan segmen
baru.
Ad
2. MODIFIKASI PRODUK , mengadakan perbaikan- perbaikan terhadap produk.
Ada 4 cara
yang dapat ditempuh :
1. Memperbaiki kualitas
produk.
2. Memperbaiki
corak, style, ukuran , jenis, penganeka
- ragaman rasa.
3. Meningkatkan
keamanan dan kepraktisan terhadap produk.
4. Meningkatkan
kegunaan daripada produk.
Ad
3. MODIFIKASI MARKETING MIX
Beberapa
alternatif yang dapat ditempuh antara lain :
1. Menurunkan
harga dibawah harga produk saingan (
price ).
2. Mengadakan
periklanan yang agresif dan menarik ( promotion ).
3. Mengadakan promosi
khusus ( undian berhadiah, buy two get three, memberi hadiah produk )
4. Beralih ke saluran
distribusi yang lebih menguntungkan ( place ).
5. Pindah daerah
pemasaran.
Dengan
demikian diharapkan produk tetap dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan.
4)
Pada tahap
kemunduran : pada
tahap ini volume penjualan perusahaan mengalami penurunan, laba juga menurun.
Pada
tahap ini produk perlu :
a. Didesign kembali.
b. Produk perlu dikurangi ongkosnya (
biaya promosi diturunkan ).
c. Produk dijual dengan harga murah (
obral, cuci gudang ).
Dengan
tujuan agar produk tsb tetap dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan.
TAHAP KEMUNDURAN
DITANDAI OLEH
:
penjualan yang semakin menurun, menurun dengan cepat atau menurun dengan
lambat.
Strategi
pemasaran tahap kemunduran :
1. Mencari produk yang lemah dari beberapa produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
2. Membangkitkan produk
yang lemah untuk dialihkan ke daerah pemasaran yang baru.
3. Tetap memproduksi
walaupun merugi.
4. Ditinggalkan dan
membuat produk baru.
5. Menjual produk tsb
ke perusahaan lain.
Panjang
pendeknya daur hidup tiap- tiap produk
berbeda- beda tergantung pada jenis produknya :
1. Untuk convenience
goods maka daur hidupnya panjang karena semua orang membutuhkannya ( 9
bahan pokok ).
2. Untuk shopping goods
maka daur hidupnya pendek karena sanagt dipengaruhi oleh mode, tren, musim ( pakaian, sepatu, tas dsb ).
3. Untuk specialty
goods maka daur hidupnya bisa panjang (
perhiasan, mobil, sepeda motor ).
Panjangnya
waktu/lamanya tiap- tiap tahap juga berbeda- beda tergantung pada :
1.
Tingkat penerimaan pembeli terhadap produk perusahaan
2.
Jumlah pesaing yang ada.
3.
Perubahan selera konsumen.
4.
Tingkat agresifitas pesaing dalam memasarkan produknya.
5.
Tingkat inovasi terhadap produk.
6.
Luasnya distribusi daripada barang.
7.
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
8.
Harga yang bersaing.
Perusahaan
harus memperpanjang tahap pertumbuhan dan tahap kedewasaan selama mungkin agar
investasi yang dilakukan tidak sia- sia, karena tahap ini merupakan tahap yang paling
menguntungkan.
Apabila produk sudah tidak menguntungkan lagi
maka perusahaan harus memutuskan :
1.
Apakah produk tersebut akan terus dipertahankan meskipun rugi ?
2.
Apakah harus ditinggalkan ?
3.
Apakah akan membuat produk baru yang lebih menguntungkan ?
Bisa
membuat produk yang sejenis dengan produk lama atau membuat produk yang sama
sekali berbeda dengan produk lama.
7.
SEBAB-
SEBAB KEGAGALAN PRODUK BARU
Kegagalan suatu produk baru, bisa disebabkan
karena perusahaan tidak dapat memahami keinginan- keinginan / kebutuhan-
kebutuhan dari konsumen dan kemudian menuangkannya kedalam produk. Suatu
perusahaan yang dapat membuat produk sesuai seperti yang diinginkan oleh konsumen maka produk
tersebut akan dapat bertahan didalam
lingkungan industri ybs.Produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus mempunyai
“ nilai “ bagi konsumen( brand equity ).Untuk membuat suatu produk maka
perusahaan juga harus mengetahui kemampuan yang dimilikinya ( masa kini dan
kemungkinan di masa yang akan datang ) hal ini penting agar investasi yang
dilakukan tidak sia- sia.
Untuk itu perusahan
harus membuat berbagai keputusan :
1) Produk apa yang akan
dibuat
2) Segmen mana yang
akan dilayani oleh perusahaan
3) Kapan produk akan
dibuat
4) Kapan produk akan
dipasarkan
5) Dimana produk akan
dipasarkan
6) Bentuk saluran
distribusi seperti apa yang akan digunakan oleh perusahaan
7) Berapa harga yang
harus ditetapkan
8) Promosi seperti apa
yang akan digunakan
Yang dimaksud dengan produk baru adalah
barang atau jasa yang pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan
oleh suatu perusahaan. Yang dimaksud berbeda disini adalah berbeda dalam hal
merk produk, kemasan, manfaat/ fungsi produk, model maupun ukuran produk.
Adapun kriteria dari
produk baru adalah :
1) Produk yang betul-
betul baru, tidak ada produk substitusinya.Yang dimasud dengan produk
substitusi adalah produk yang fungsinya dapat saling menggantikan.
2) Produk yang sama
jenisnya dengan model baru.
3) Produk tiruan, yang
baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar.
Produk baru yang ditawarkan oleh suatu perusahaan diterima oleh
konsumen secara beragam. Ada yang langsung suka dan kemudian membelinya.
Adapula yang kemudian ikut- ikutan membelinya
, adapula yang kemudian membeli belakangan .
Ada 5 kategori “ adopsi
produk baru “berdasarkan waktu :
1) INNOVATORS, yaitu
sekelompok konsumen yang menyukai hal- hal baru. Mereka sangat aktif mencoba
barang atau jasa baru, baik berupa fashion, restoran atau lainnya.
2) EARLY ADOPTERS, yaitu
kelompok konsumen yang cepat tanggap akan adanya barang atau jasa baru, namun
mereka bukanlah yang paling awal membelinya ( pembeli paling awal adalah
innovators ).
3) EARLY MAJORITY , yaitu kelompok konsumen yang cepat
meniru teman- temannya yang termasuk dalam kelompok innovators dan early
adopters.
4) LATE MAJORITY , yaitu kelompok konsumen yang
belakangan meniru teman-temannya dalam membeli barang atau jasa baru tsb.
5) LAGGARDS yaitu sisa
kelompok yang paling akhir membelinya.
Berhasil
atau tidaknya suatu produk baru ketika dipasarkan adalah dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
1) Faktor keahlian
perusahaan
2) Faktor penerimaan
pasar terhadap informasi produk
3) Faktor pesaing
4) Faktor keberuntungan
Suatu perusahaan
sebelum membuat produk baru maka harus melakukan riset pasar terlebih dahulu
untuk mengetahui keinginan- keinginan dari konsumen, Seringkali pada waktu
riset pasar , konsumen menginginkan suatu produk akan tetapi ketika produk tsb
diproduksi oleh peruasahan ternyata produk tsb tidak diinginkan lagi ( tidak up
to date lagi ) atau dengan kata lain “ tuntutan pasar telah berubah”, hal ini bisa disebabkan oleh
karena hal- hal sbb :
1) Perusahaan terlambat
untuk memproduksinya.
2) Sudah bermunculan
produk yang sejenis di pasar.
3) “ Produk baru “kadang-
kadang masih asing di pasar, sehingga konsumen masih ragu- ragu untuk
mencobanya.
Dalam market yang
sudah jenuh , maka usaha bisnis baru
akan gagal karena :
1) Margin keuntungan
yang ditargetkan oleh perusahaan sulit tercapai.
2) Produk- produk lama
yang sudah dikenal atau terkenal sudah mempunyai ketahanan yang berakar
sehingga sulit untuk menggoyahkan posisi market share mereka.
3) Mereka akan
mempertahankan market share yang sudah diperoleh dengan segala cara.
Produk baru yang
mengalami kegagalan di pasar bisa disebabkan oleh faktor internal maupun faktor
eksternal perusahaan.
7.1. FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN, meliputi :
1) Perhatian perusahaan
terlalu dititik beratkan pada masalah-masalah teknis saja, sehingga kehilangan
kontak dengan pasar ( pelanggan ). Perusahaan tidak boleh kehilangan kontak
dengan pelanggan agar mengetahui keinginan- keinginan dari pelanggan (
potensial )sehingga produk secara kontinyu bisa disempurnakan untuk
menyesuaikan dengan selera pelanggan yang berubah.
2) Produk baru kadang-
kadang dibuat dengan tergesa- gesa
sehingga belum sempurna agar segera dapat dipamerkan sesuai jadwal, ternyata
hasilnya mengecewakan, akibatnya produk tidak laku sehingga harus ditarik dari
pasar, padahal produk tsb mempunyai prospek yang baik di masa akan datang. Maka
sebaiknya riset dan development ( R & D ) dilanjutkan agar produk dapat
menjadi lebih sempurna.
3) Tidak mau atau tidak
mampu mengadakan “ after sales service “ atau “ pelayanan purna jual “ , hal
ini sangat penting terutama bagi produk baru yang sangat kompleks dan sama
sekali belum dikenal oleh pasar.Suatu produk baru yang berani memberi garansi
dalam jangka waktu yang lama maka membuktikan bahwa produk tsb mempunyai
kualitas yang baik dan sebaliknya jika suatu produk hanya memberi garansi dalam
jangka waktu yang pendek maka konsumen akan beranggapan bahwaproduk tsb kurang
berkualitas.
4) Kesalahan pada waktu
memasuki pasar.
5) Perusahaan tidak
mempunyai kemampuan untuk bersaing.
6) Kesalahan dalam
menentukan segmen pasar yang dibidik.
7) Segmen pasar terlalu
sempit.
8) Kesalahan dalam
menentukan daerah pemasaran .
9) Kesalahan dalam
memilih saluran distribusi.
10) Periklanan dan
informasi produk kurang agresif.
11) Kesalahan dalam
menganalisa pasar.
12) Biaya produksi yang
tinggi menyebabkan harga jual produk menjadi mahal.
7.2. FAKTOR EKSTERNAL PERUSAHAAN, meliputi :
1) Banyak produk
substitusi.
2) Perubahan dalam
perilaku atau selera konsumen.
3) Perubahan pada
harga, promosi, mutu dan saluran distribusi barang substitusi.
4) Fanatisme konsumen
juga mempengaruhi persepsi mereka terhadap kemunculan suatu produk baru.
5) Konsumen terlalu
peka terhadap harga.
6) Adanya keragu-raguan
terhadap kualitas produk baru.
7) Perubahan- perubahan
pada kebijakan pemerintah yang berdampak pada produk baru yang ditawarkan oleh
perusahaan.
8) Kekuatan/ reaksi
dari pesaing.
Ada
beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh perusahaan jika produk baru
perusahaan mengalami kegagalan penjualan di pasar :
1) STRATEGI MENARIK
DIRI
Strategi
ini dapat meminimalkan kerugian
perusahaan, daripada perusahaan tetap bertahan akan tetapi pada akhirnya harus
“ dipaksa keluar “ dari lingkungan industri tsb dengan banyak kerugian.
2) STRATEGI MEMASUKI
INDUSTRI TERSEBUT KEMBALI
Perusahaan
kembali membuat produk yang sama tetapi telah diperbaiki dari hasil
pengembangan riset dan development ( R & D ) sehIngga dapat menghasilkan
produk yang lebih berkualitas ( memperbaiki kekurangan- kekurangan pada produk
yang terdahulu ),harga yang lebih
bersaing, menggencarkan promosi dan memperbaiki saluran distribusi.
3) STRATEGI KERJASAMA
DENGAN PERUSAHAAN LAIN YANG LEBIH AHLI DI LINGKUNGAN INDUSTRI TERSEBUT.
Kerjasama
ini biasanya bertujuan untuk menghasilkan produk yang lebih baik, dapat saling
memikul biaya, mengurangi resiko, menggabungkan keahlian, menggabungkan
kemampuan manajerial, kecepatan dalam memcapai pasar, modal lebih besar dan mempunyai
kemampuan yang lebih besar untuk melawan pesaing.
Produk
yang gagal sering sulit untuk dikembangkan karena adanya “ kesan negatif “dari
konsumen terhadap produk tsb.
Produk
yang gagal ditandai dengan :
1) Volume penjualan
yang semakin menurun.
2) Laba yang semakin
menurun.
3) Tingkat pengeluaran
biaya lebih besar daripada penerimaan/pendapatannya.
4) Banyaknya komplain
dari konsumen terhadap produk tsb setelah pemakaian.
5) Harga purna jual
produk rendah.
6) Penanganan terhadap
keluhan produk lamban.
7) Perusahaan tidak
mampu menyediakan “ after sales service “
Oleh karena itu keberhasilan atau kegagalan suatu produk baru adalah tergantung
pada apa yang telah dilakukan oleh riset pasar, keahlian riset dan pengembangan
( R & D ) perusahaan, bagaimana produk baru tsb ketika dilempar” ke pasar, tingkat persaingan dalam produk
yang sama, dan kondisi ekonomi yang ada.
LATIHAN
SOAL :
1) Jelaskan yang
dimaksud dengan konsep produk total.
2) Jelaskan perbedaan
antara convenience goods dengan shopping goods.
3) Mengapa produk yang
gagal sulit untuk dikembangkan lagi penjualannya ?
4) Jelaskan perbedaan
antara deferensiasi produk dengan diversifikasi produk.
5) Jelaskan bahwa
faktor pesaing dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu produk .
6) Mengapa dalam market
yang sudah jenuh, maka usaha bisnis baru akan gagal ?
7) Berikan penjelasan,
bahwa faktor internal perusahaan dapat menyebabkan kegagalan bagi produk baru
yang dihasilkan oleh perusahaan.
8) Jelaskan permasalahan
yang mungkin timbul apabila suatu perusahaan bekerja sama dengan perusahaan
lain dalam membuat produk baru.
9) Sebutkan faktor-
faktor yang mempengaruhi lamanya daur hidup produk.
10) Sebutkan beberapa
strategi yang dapat digunakan untuk mempertahankan daur hidup produk.
RANGKUMAN
:
1) Produk adalah apa
saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan
atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Produk adalah
persepsi ( keinginan ) konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya.
2) Peran produk dalam
menunjang hasil penjualan perusahaan berbeda- beda , ada suatu produk yang
dapat memberikan sumbangan besar dan ada yang tidak.
3) Perusahaan sebelum
memulai usahanya maka harus membuat keputusan :
a. Produk apa yang akan
dibuat
b. Segmen mana yang
akan dilayani oleh perusahaan
c.
Kapan
produk akan dibuat
d. Kapan produk akan
dipasarkan
e. Dimana produk akan
dipasarkan
f.
Bentuk
saluran distribusi seperti apa yang akan digunakan oleh perusahaan
g. Berapa harga yang
harus ditetapkan
h. Promosi seperti apa
yang akan digunakan
4) Berhasil atau
tidaknya suatu produk baru ketika dipasarkan adalah dipengaruhi oleh beberapa
faktor:
a. Faktor keahlian
perusahaan dalam membuat produk
b. Faktor penerimaan
pasar terhadap informasi produk
c. Faktor pesaing
d. Faktor
keberuntungan
5) Pada umumnya produk-
produk yang dianggap sukses apabila mengalami daur hidup produk sebagai berikut
:
TAHAP I TAHAP PERKENALAN
TAHAP II TAHAP PERTUMBUHAN
TAHAP III TAHAP KEDEWASAAN
TAHAP IV TAHAP KEMUNDURAN
C.
PENUTUP
KUNCI
JAWABAN :
1) Secara terperinci
maka konsep produk total meliputi : a. Produk itu sendiri.b.
Kemasan/pembungkusnya.c. Merk/brand d. Label e. Pelayanan dan f. jaminan.
2) Convenience
goods/barang yang mudah dicari adalah
barang- barang yang pada umumnya sering dan segera dibeli oleh konsumen tanpa
membanding- bandingkan, hanya pada saat membeli saja. Dijual di sembarang
tempat sampai ke pelosok- pelosok. Contoh : sembilan bahan pokok.
Shopping
goods/barang yang sulit dicari adalah barang yang pada waktu membeli harus
mencari terlebih dahulu selain itu juga membanding- bandingkan kualitas, harga,
model dan tren. Contoh : pakaian, tas, sepatu dsb.
3) Produk yang gagal sulit
dikembangkan karena adanya kesan negativ dari konsumen terhadap produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Kesan negativ tersebut dapat disebabkan karena
adanya kekecewaan dari konsumen setelah membeli produk perusahaan dimana produk
yang dibeli tsb tidak sesuai dengan yang dipromosikan atau dijanjikan oleh
perusahaan. Kesan negativ dari konsumen harus diminimalisir oleh perusahaan
dengan melakukan perbaikan- perbaikan terhadap produk secara lebih inovatif
dibandingkan dengan pesaingnya..
4) DIFERENSIASI PRODUK adalah strategi untuk membedakan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
Yang dapat digunakan
untuk membedakan adalah :
a.
Merk
b.
Kemasan/ pembungkusnya
c.
Desain barang
d.
Kualitas
e.
Manfaat
Walaupun susunan
kimianya sama.Untuk membedakan bukan dari segi harganya.Produk diferensiasi
dapat digunakan untuk menunjukkan identitas dari suatu produk/ BRAND IDENTITY.
DIFERSIFIKASI PRODUK
adalah suatu tindakan perusahaan dengan menghasilkan berbagai macam produk
sekaligus atau membuat produk baru dalam kategori yang sama dengan produk yang
lama akan tetapi produk baru tsb sudah dimodifikasi /
dikembangkan.Difersifikasi produk mempunyai tujuan untuk meraup semua segmen
pasar yang ada untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.Contoh : Indofood
membuat berbagai macam produk ( dengan berbagai ukuran , dengan berbagai rasa
untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen sekaligus ).
5) Pesaing dapat
mempengaruhi penjualan produk perusahaan, karena pesaing akan menggunakan
segala cara untuk merebut daerah penjualan dari perusahaan lain yang
menghasilkan produk yang sama. Mereka akan melakukan promosi yang agresif,
membuka saluran distribusi yang seluas- luasnya, melakukan inovasi produk
secara terus menerus, dan menetapkan harga produk yang bersaing.
6) Dalam market yang
sudah jenuh , maka usaha bisnis baru
akan gagal karena :
a. Margin keuntungan
yang ditargetkan oleh perusahaan sulit tercapai.
b. Produk- produk lama
yang sudah dikenal atau terkenal sudah mempunyai ketahanan yang berakar
sehingga sulit untuk menggoyahkan posisi market share mereka.
c.
Mereka
akan mempertahankan market share yang sudah diperoleh dengan segala cara.
7) Faktor internal
perusahaan yang dapat menyebabkan kegagalan bagi produk baru adalah :
a. Perhatian perusahaan
terlalu dititik beratkan pada masalah-masalah teknis saja, sehingga kehilangan
kontak dengan pasar ( pelanggan ). Perusahaan tidak boleh kehilangan kontak
dengan pelanggan agar mengetahui keinginan- keinginan dari pelanggan ( potensial
)sehingga produk secara kontinyu bisa disempurnakan untuk menyesuaikan dengan
selera pelanggan yang berubah.
b. Produk baru kadang-
kadang dibuat dengan tergesa- gesa
sehingga belum sempurna agar segera dapat dipamerkan sesuai jadwal, ternyata
hasilnya mengecewakan, akibatnya produk tidak laku sehingga harus ditarik dari
pasar, padahal produk tsb mempunyai prospek yang baik di masa akan datang. Maka
sebaiknya riset dan development ( R & D ) dilanjutkan agar produk dapat
menjadi lebih sempurna.
c.
Tidak
mau atau tidak mampu mengadakan “ after sales service “ atau “ pelayanan purna
jual “ , hal ini sangat penting terutama bagi produk baru yang sangat kompleks
dan sama sekali belum dikenal oleh pasar.Suatu produk baru yang berani memberi
garansi dalam jangka waktu yang lama maka membuktikan bahwa produk tsb
mempunyai kualitas yang baik dan sebaliknya jika suatu produk hanya memberi
garansi dalam jangka waktu yang pendek maka konsumen akan beranggapan bahwaproduk
tsb kurang berkualitas.
d. Kesalahan pada waktu
memasuki pasar.
e. Perusahaan tidak
mempunyai kemampuan untuk bersaing.
f.
Kesalahan
dalam menentukan segmen pasar yang dibidik.
g. Segmen pasar terlalu
sempit.
h. Kesalahan dalam
menentukan daerah pemasaran .
i.
Kesalahan
dalam memilih saluran distribusi.
j.
Periklanan
dan informasi produk kurang agresif.
k.
Kesalahan
dalam menganalisa pasar.
l.
Biaya
produksi yang tinggi menyebabkan harga jual produk menjadi mahal.
8) a. Tidak mudah untuk
memperoleh mitra kerjasama yang cocok.
b.
Perusahaan yang bekerjasama sebaiknya yang sama besarnya atau sama kecilnya
agar tidak timbul rasa curiga bahwa perusahaan besar akan “ merebut “
perusahaann kecil atau perusahaan besar merasa bahwa perusahaan kecil akan “
mendompleng “ kesuksesan perusahaan besar.
c. Sulit untuk menentukan besarnya bagi hasil.
d. Pihak- pihak yang bekerjasama harus ada
rasa saling percaya.
9) Panjangnya waktu/lamanya
tiap- tiap tahap berbeda- beda tergantung pada :
a. Tingkat penerimaan
pembeli terhadap produk perusahaan
b. Jumlah pesaing yang
ada.
c.
Perubahan
selera konsumen.
d. Tingkat agresifitas
pesaing dalam memasarkan produknya.
e. Tingkat inovasi
terhadap produk.
f.
Luasnya
distribusi daripada barang.
g. Promosi yang
dilakukan oleh perusahaan.
h. Harga yang bersaing.
10) Strategi yang dapat
digunakan untuk mepertahankan daur hidup produk adalah :
a. Melakukan promosi
yang agresif.
b. Mencari pemakai baru
dari produk tersebut.
c.
Meningkatkan
kegunaan daripada produk yang dihasilkan dengan melakukan inovasi produk.
d. Pemakaian produk
dibuat lebih praktis.
e. Membuka saluran
distribusi yang seluas- luasnya.
f.
Memperbaiki
desain produk.
EVALUASI
Evaluasi/ penilaian diberikan dengan memberikan
pertanyaan secara acak dengan peserta kuliah untuk mengetahui daya serap
mahasiswa terhadap materi kuliah yang diberikan. Evaluasi juga diberikan dengan
memberikan tugas individu yang harus dikumpulkan pada pertemuan perkuliahan
berikutnya.
KOMPONEN
PENILAIAN
Kehadiran [Minimal 75% untuk dapat
mengikuti ujian akhir semester (UAS)] =
0%;
Tugas Terstruktur (tertulis,
presentasi,pemecahan masalah soal kasus) =
25%;
Ujian Tengah Semester (UTS) =
30%;
Ujian Akhir Semester (UAS) =
40%
Kehadiran =
5%
BUKU
ACUAN UTAMA
1.
Basu Swasta dan
Irawan. 2009. Menejemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty.
2.
Fajar Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
3.
Hermawan Kertajaya.
2008. Positioning, Diferensiasi, Brand.
Jakarta: PT. Gramedia.
4.
Winarti. 2008. Manajemen Pemasaran. Semarang: UNDIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar